Sabtu, 28 September 2013

KAJIAN BAHAN AKUSTIK DARI ASPEK RESIKO BAHAYA KEBAKARAN

KAJIAN BAHAN AKUSTIK DARI ASPEK RESIKO BAHAYA KEBAKARAN

Penulis: 
Suprapto, Angelita Aimee Suprapto dan Fx. Nugroho Soelami
Abstract: 
Penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi pada bangunan yang menggunakan bahan insulasi termal lebih intens daripada yang tidak menggunakan bahan tersebut. Dengan adanya kesamaan antara bahan insulasi akustik dengan insulasi termal maka aspek keamanan terhadap kebakaran pada pemakaian bahan insulasi akustik merupakan pula suatu tuntutan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan terhadap berbagai bahan penyerap suara yang dipakai pada ruang studio televisi seperti rockwool dan glasswool. Dilakukan pula pengujian terhadap bahan insulasi termal seperti kayu kamper dan multipleks sebagai pembanding. Percobaan meliputi uji daya hantar panas, uji kombustibilitas bahan, uji penyulutan nyala bahan dan uji perambatan api. Hasil pengujian konduktivitas bahan menunjukkan bahwa yang termasuk bahan insulasi adalah bahan dengan harga konduktivitas termal (k) < 0.07 W / mºC . Bahan tersebut adalah rockwool, glasswool, polyurethane, HPL, kaowool. Unsur inersia termal atau kρc mempengaruhi sifat bahan terhadap kebakaran. Bahan insulasi yang baik adalah bahan memiliki inersia termal rendah. Hasil penelitian menunjukkan pula urutan terbaik dari bahan-bahan insulasi akustik dikaitkan dengan bahaya kebakaran tersebut yakni glasswool, polyurethane, kaowool, rockwool, kayu kamper dan multipleks. Kekurangan dari bahan HPL adalah mudah sekali terbakar dan menimbulkan nyala api. Untuk bahan alternatif dapat digunakan bahan polyurethane dan kaowool yang aman terhadap kebakaran. Berbagai pertimbangan dalam pemilihan bahan insulasi selain parameter keamanan terhadap kebakaran, juga menyangkut ketersediaan bahan, fungsi bangunan, jenis konstruksi, aspek arsitektural dan interior, serta aspek biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar