KAJIAN BAHAN AKUSTIK DARI ASPEK RESIKO BAHAYA KEBAKARAN
Dimuat Pada: 
Abstract: 
                    Penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa
 kebakaran yang terjadi pada bangunan yang menggunakan bahan insulasi 
termal lebih intens daripada yang tidak menggunakan bahan tersebut. 
Dengan adanya kesamaan antara bahan insulasi akustik dengan insulasi 
termal maka aspek keamanan terhadap kebakaran  pada pemakaian bahan 
insulasi akustik merupakan pula suatu tuntutan. Berdasarkan hal 
tersebut, penelitian dilakukan terhadap berbagai bahan penyerap suara 
yang dipakai pada ruang studio televisi seperti  rockwool dan glasswool.
 Dilakukan pula pengujian terhadap bahan insulasi termal seperti kayu 
kamper dan multipleks sebagai pembanding. Percobaan meliputi uji daya 
hantar panas, uji kombustibilitas bahan, uji penyulutan nyala bahan dan 
uji perambatan api. Hasil pengujian konduktivitas bahan menunjukkan 
bahwa yang termasuk bahan insulasi adalah bahan dengan harga 
konduktivitas termal (k) < 0.07 W / mºC . Bahan tersebut adalah 
rockwool, glasswool, polyurethane, HPL, kaowool. Unsur inersia termal 
atau kρc mempengaruhi sifat bahan terhadap kebakaran. Bahan insulasi 
yang baik adalah bahan memiliki inersia termal rendah. Hasil penelitian 
menunjukkan pula urutan terbaik dari bahan-bahan insulasi akustik 
dikaitkan dengan bahaya kebakaran tersebut yakni glasswool, 
polyurethane, kaowool, rockwool, kayu kamper dan multipleks. Kekurangan 
dari bahan HPL adalah mudah sekali terbakar dan menimbulkan nyala api. 
Untuk bahan alternatif dapat digunakan bahan polyurethane dan kaowool 
yang aman terhadap kebakaran. Berbagai pertimbangan dalam pemilihan 
bahan insulasi selain parameter keamanan terhadap kebakaran, juga 
menyangkut ketersediaan bahan, fungsi bangunan, jenis konstruksi, aspek 
arsitektural dan interior, serta aspek biaya.        
Tidak ada komentar:
Posting Komentar