APLIKASI Spray Insulation ' SEAKA FOAM di Kantor ASTRA HONDA MOTOR
Selasa, 24 Desember 2013
Sabtu, 28 September 2013
KAJIAN BAHAN AKUSTIK DARI ASPEK RESIKO BAHAYA KEBAKARAN
KAJIAN BAHAN AKUSTIK DARI ASPEK RESIKO BAHAYA KEBAKARAN
Dimuat Pada:
Penulis:
Suprapto, Angelita Aimee Suprapto dan Fx. Nugroho Soelami
Abstract:
Penelitian yang pernah dilakukan mengungkapkan bahwa
kebakaran yang terjadi pada bangunan yang menggunakan bahan insulasi
termal lebih intens daripada yang tidak menggunakan bahan tersebut.
Dengan adanya kesamaan antara bahan insulasi akustik dengan insulasi
termal maka aspek keamanan terhadap kebakaran pada pemakaian bahan
insulasi akustik merupakan pula suatu tuntutan. Berdasarkan hal
tersebut, penelitian dilakukan terhadap berbagai bahan penyerap suara
yang dipakai pada ruang studio televisi seperti rockwool dan glasswool.
Dilakukan pula pengujian terhadap bahan insulasi termal seperti kayu
kamper dan multipleks sebagai pembanding. Percobaan meliputi uji daya
hantar panas, uji kombustibilitas bahan, uji penyulutan nyala bahan dan
uji perambatan api. Hasil pengujian konduktivitas bahan menunjukkan
bahwa yang termasuk bahan insulasi adalah bahan dengan harga
konduktivitas termal (k) < 0.07 W / mºC . Bahan tersebut adalah
rockwool, glasswool, polyurethane, HPL, kaowool. Unsur inersia termal
atau kρc mempengaruhi sifat bahan terhadap kebakaran. Bahan insulasi
yang baik adalah bahan memiliki inersia termal rendah. Hasil penelitian
menunjukkan pula urutan terbaik dari bahan-bahan insulasi akustik
dikaitkan dengan bahaya kebakaran tersebut yakni glasswool,
polyurethane, kaowool, rockwool, kayu kamper dan multipleks. Kekurangan
dari bahan HPL adalah mudah sekali terbakar dan menimbulkan nyala api.
Untuk bahan alternatif dapat digunakan bahan polyurethane dan kaowool
yang aman terhadap kebakaran. Berbagai pertimbangan dalam pemilihan
bahan insulasi selain parameter keamanan terhadap kebakaran, juga
menyangkut ketersediaan bahan, fungsi bangunan, jenis konstruksi, aspek
arsitektural dan interior, serta aspek biaya.
Minggu, 26 Mei 2013
PERBANDINGAN R-VALUE BAHAN INSULASI SECARA UMUM
PERBANDINGAN R-VALUE BAHAN
INSULASI SECARA UMUM
Thermal Conductivity is the measure of the amount heat
that will be transmitted through a one inch (1") thick piece of
homogenous material, one square foot (1 ft.2) in size, in one
(1) hour, when there is a one degree Fahrenheit (1° F) temperature change. The
equation for "k" is:
Polyurethane is a highly efficient
insulator. For every two
inches of polyurethane foam, this much of another insulating material
would be needed for equivalent insulatin performance: "U-value" (or U-factor) measures heat transfer
through insulation or a building component over time, under standardized
conditions. Since it's an inverse measurement to R-value (R = 1/U),
a low U-value number indicates a superior insulator.
Insulation Material | R-value Range | Thickness to match 2" |
Polyurethane Foam | R 5.6 - 8.0 /inch | 2 inches |
Polystyrene | R 3.8 - 5.0 / inch | 3.1 inches |
Cellulose | R 3.6 - 3.8 / inch | 3.7 inches |
Rock & Glass wool | R 2.9 - 3.8 / inch | 4.0 inches |
OSB Sheathing | R 1.25 / inch | 10.9 inches |
Plywood | R 1.25 / inch | 10.9 inches |
Concrete Block | R 0.25 / inch | 54 inches |
Brick | R 0.2 / inch | 68 inches |
Sprayed Polyurethane Foam (SPF) will have
an R-Value of 7.14 when it is newly installed. After it ages a few
months, the R-Value will reduce to somewhere around 6.88. The C-value
(C) is a measure of the Thermal Conductance
of the material and is the reciprocal of R, or

C is determined only when the Thermal Conductivity (k) of a
material is known.


Langganan:
Postingan (Atom)